Dilarang Ekspor, Petani Rotan Menganggur
Sabtu, 25 Februari 2012 – 11:20 WIB
Sehingga kemudian yang terjadi adalah monopoli harga, karena produksi rotan dalam negeri tidak mampu ditampung oleh industri yang ada. Djaswir menyebut, Indonesia memiliki sekitar 300 jenis rotan yang tersebar di seantero produksi utama (Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi). Namun faktanya, hanya sekitar 10 jenis rotan yang dipakai di industri mebel dalam negeri.
Keterserapannya pun hanya berkisar 15-20 persen dari keseluruhan produksi rotan Indonesia. “Nah, logika itu yang kita tidak mengerti. Mau dikemanakan produk mentah rotan yang tersisa itu kalau tidak untuk ekspor,” tanyanya.
Dia menyebut potensi ekspor rotan Indonesia tergolong besar, mengingat tingginya permintaan negara maju untuk bahan baku rotan. “Kalau pasar ini kita tutup, negara penghasil rotan lainnya seperti Myanmar, Kamboja dan Vietnam lah yang akan menikmati pasar yang sudah kita ciptakan,” kata Komisaris Daerah Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia itu.
Djaswir meminta pemprov mempertanyakan kebijakan tersebut. Apalagi selain Mentawai, meski dalam jumlah kecil Kabupaten Sijunjung, Pasaman Barat, Solok Selatan dan daerah lainnya juga masih menggantungkan hidup pada komoditi yang satu ini.
PADANG--Sejak pertengahan Desember tahun lalu, ratusan petani di Kabupaten Kepulauan Mentawai mulai menganggur. Petani yang menggantungkan hidupnya
BERITA TERKAIT
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi