Dilarang Memotret Rumah Bupati Muara Enim
jpnn.com, PALEMBANG - Penjaga rumah Bupati Muara Enim Ahmad Yani, yang berada di Jalan Inspektur Marzuki, dekat lembaga pemasyarakatan Pakjo Palembang, melarang para wartawan memotret rumah kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan KPK itu Senin (2/9) malam.
"Jangan foto-foto," kata seorang pria berusia 40 tahunan dari balik terali besi pagar rumah pribadi bupati, Selasa (3/9).
Antara melaporkan, larangan tersebut ditujukan kepada sejumlah wartawan yang berupaya mendapatkan informasi dari pihak keluarga terkait operasi tangkap tangan (OTT) dugaan suap proyek pembangunan di salah satu kabupaten di Sumatera Selatan itu.
Mendapat penolakan dari penjaga rumah bupati, wartawan pun memahami situasi dan kondisi, dan akhirnya mencoba mendapatkan informasi dari tetangga sekitar mengenai kondisi rumah setelah pemiliknya ditangkap KPK dan menjadi pemberitaan di media massa.
BACA JUGA: Bupati Muara Enim Ahmad Yani Ditangkap KPK
Sejumlah tetangga yang enggan disebut identitasnya mengungkap, rumah pribadi Bupati Muara Enim itu biasanya ramai, kini mendadak sepi.
Di halaman rumah Pak Bupati biasanya parkir beberapa kendaraan mewah, kini tak ada lagi.
Anggota keluarga sejak Selasa (3/9) pagi secara bergantian keluar rumah melalui pintu samping yang berada di jalan akses perkampungan penduduk Lorong Aman ke suatu tempat yang tidak diketahui.
Kata tetangga Bupati Muara Enim, biasanya beberapa kendaraan mewah parkir di halaman. Kini tak ada lagi.
- Perihal Proyek Bendungan Budong-Budong, Laskar Merah Putih Minta KPK dan Kejagung Turun Tangan
- Gus Mensos Ungkap Hasil Rapat dengan Menteri KPK
- KPK Proses Laporan Dugaan Korupsi Aset Pemkab Kutai Timur di Jakarta
- Viral Uang Gepokan, Bupati Lampung Timur Dilaporkan ke KPK
- Usut Kasus Korupsi di Pemprov DKI, KPK Periksa Pemilik KJPP Wisnu Junaidi dan Rekan
- Soal Jet Pribadi Kaesang, Hasto: Ada Pihak yang Coba Mengendalikan KPK