Dimasukkan di Konstitusi, KPK Bakal Makin Sakti
Rabu, 03 Agustus 2011 – 16:26 WIB
JAKARTA - Pakar hukum tata negara, M Fajrul Falaakh, mendukung dimasukkannya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam konstitusi negara Indonesia. Dengan demikian, KPK yang saat ini bersifat ad hoc akan sulit untuk dihilangkan atau dilemahkan oleh oknum-oknum yang menentang keberadaannya. Dalam kesempatan sama, Fajrul juga mengapresiasi langkah KPK membentuk Komite Etik. "Yang sudah dilakukan KPK saat ini dengan membentuk Komite Etik itu sudah tepat. Mestinya mereka melakukan itu dulu-dulu juga," ulas dosesn Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.
"Memang ini gagasan yang menurut saya perlu didorong, ya kan kaitannya dengan good governance. Dengan berada di Konstitusi (UUD 1945) dia (KPK) akan sulit dihilangkan atau dilemahkan," kata Fajrul di Gedung MK, Rabu (3/8)
Baca Juga:
Selain itu, dengan dimasukan ke dalam konstitusi maka KPK bisa menjadi satu-satunya lembaga yang menangani kasus hukum tindak pidana korupsi. "Bisa saja seperti itu, KPK menangani kasus korupsi dengan nilai tertentu," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pakar hukum tata negara, M Fajrul Falaakh, mendukung dimasukkannya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam konstitusi negara Indonesia.
BERITA TERKAIT
- Legislator NasDem Dukung Program Prabowo, Tetapi Kritik Keras Rencana Raja Juli
- Tangani Kasus Aneurisma Arteri Koroner, RS Siloam Kebon Jeruk Lakukan Prosedur IVL Koroner Pertama
- Program MBG Bukti Presiden Prabowo Berkomitmen Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week