Diminta Hati-hati Pilih Jaksa Karir

Diminta Hati-hati Pilih Jaksa Karir
Diminta Hati-hati Pilih Jaksa Karir
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali diminta untuk mewaspadai pemilihan jaksa karier untuk mengisi posisi Jaksa Agung yang kini kosong. Belajar dari pejabat sebelumnya, Hendarman Supandji, menurut Koalisi Pemantau Peradilan, Jaksa Agung yang berasal dari kalangan internal malah kinerjanya buruk. Bahkan sudah melemahkan upaya perbaikan sistem hukum dan ancaman bagi upaya penegakan hukum di Indonesia.

Berdasarkan catatan koalisi, selama jabatan Hendarman, setidaknya 7 kasus korupsi kelas kakap telah dihentikan, ditambah 40 kelas yang sama tidak jelas perkembangannya. Contohnya, perburuan uang milik Tommy Soeharto yang diduga hasil korupsi di Guersney, Inggris yang sampai sekarang tak jelas.

Khusus selama semester I tahun 2010, Indonesia Corruption Watch (ICW) yang merupakan anggota koalisi mencatat 54,82 % koruptor divonis bebas di pengadilan umum. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari peran jaksa dalam menyusun dakwaan.

"Kondisi ini menjadi salah satu catatan kelam selama kepemimpinan Hendarman Supandji sebagai mantan Jaksa Agung," ucap Dwi Poto, anggota koalisi dari Transparency International Indonesia (TII), Kamis (14/10).

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali diminta untuk mewaspadai pemilihan jaksa karier untuk mengisi posisi Jaksa Agung yang kini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News