Diminta Kembali Ke Khitah
Selasa, 06 Juli 2010 – 04:58 WIB
JOGJAKARTA - Setelah lima tahun tidak lagi duduk di pucuk Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, waktu Ahmad Syafi'i Ma'arif banyak diluangkan di Maarif Institute for Culture Humanity, lembaga sosial yang didirikan pada 2003. Kemarin Buya - panggilannya- tampil di arena muktamar sebagai narasumber bedah buku, 1 Abad Muhammadiyah; Gagasan Pembaruan Sosial Keagamaan. Dia berharap Muhammadiyah kembali ke khitah. Praktik politik harus dihindari. "Silakan kembali ke khitah," ujarnya. Dia menegaskan, sesuai misinya, Muhammadiyah bertekad menjalankan berbagai amal usaha yang menyentuh kalangan bawah. Bidang-bidang amal usaha itu, antara lain, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat sebagai civil society.
Menduduki kursi ketua umum setelah kepemimpinan Amien Rais dan sebelum Din Syamsuddin, Syafi'i menjadi diferensiasi figur kepemimpinan Muhammadiyah selama hampir dua dekade. Terutama jika sikap ormas Islam terbesar di Indonesia itu dikaitkan dengan politik praktis.
Baca Juga:
Di tangan Syafi'i Ma'arif, Muhammadiyah diakui lebih terkonsentrasi mengurus berbagai bentuk amal usaha. Di antaranya, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan bank perkreditan rakyat. Kala dipegang Amien yang berbarengan dengan orde reformasi, Muhammadiyah lebih mengedepankan seruan moral politik.
Baca Juga:
JOGJAKARTA - Setelah lima tahun tidak lagi duduk di pucuk Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, waktu Ahmad Syafi'i Ma'arif banyak diluangkan di Maarif
BERITA TERKAIT
- KepmenPANRB 16 Tahun 2025: Jam Kerja & Masa Kontrak PPPK Paruh Waktu
- Poin-poin Penting KepmenPANRB 16 Tahun 2025 tentang PPPK Paruh Waktu, Ada soal Gaji
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Rencana Caretaker Karang Taruna DKI Selenggarakan TKD Dinilai Cacat Legal
- Siap Hadapi Retreat dari Prabowo, Khofifah: Supaya Tidak Monoton
- Sehari MenPAN-RB Terbitkan 3 Regulasi tentang PPPK & Paruh Waktu, Cegah Demo Honorer?