Dimyati: Bagaimana Mungkin Bisa Berdamai dengan Covid-19
Anggaran tersebut di antaranya untuk membiayai kebutuhan sosialisasi, sandang, pangan dan vitamin, insentif petugasnya, imunisasi, rapid test dan swab test, karantina dan peralatan pengobatannya, sampai ke pemakamannya serta pengamanannya.
Menurut Dimyati, dalam peperangan ada saja yang tidak ikut garis komando yang akan merusak dan mengganggu semangat perjuangan memenangkan melawan Covid-19, salah satunya adalah karena alasan ekonomi dan lain lain.
"Tidak ada artinya kemajuan pertumbuhan ekonomi dan lain-lain bila manusia di muka bumi ini musnah secara perlahan-lahan, dan binasa semua karena terjangkit dan dikuasai Covid-19," kata dia.
Menurut Dimyati, prioritas saat ini adalah bagaimana Covid-19 segera lenyap dan binasa dalam waktu yang cepat dan tepat. Karena itu, kata dia, diperlukan peralatan dan perlengkapan yang memadai sesuai dengan protokol kesehatan dan segera dicari vaksin atau obat untuk bisa melawan ganasnya Covid-19.
"Semoga Indonesia bisa paling unggul di dunia ini dalam peperangan dengan Covid-19," tuntas politikus PKS itu. (boy/jpnn)
Dimyati melihat Covid-19 lebih sadis dari pembunuh berdarah dingin, seperti zombi, drakula.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Jadwal Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Diundur, Komisi II DPR RI Ungkap Tanggalnya
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025
- F-PAN Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Mengatasi 10 Tantangan Ekonomi di 2024
- Komisi IV DPR Akan Mengawal Kenaikan HPP Gabah dan Jagung Agar Berdampak Bagi Petani