Din Anggap Lumrah Ormas Terima Dana Asing
Rabu, 26 Juni 2013 – 19:32 WIB
Selain itu mereka juga menggunakan dana itu untuk membangun sekolah Muhammadiyah di Yerusalem. "Ini tak terhindarkan, tidak hanya LSM-LSM asing yang didanai luar negeri tapi termasuk Muhammadiyah, karena ini global," kata Din.
Ia menyatakan Muhammadiyah dan NU tidak masuk ke dalam ormas. "Kami bukan ormas, ini adalah pergerakan kebudayaan. Maka ketika dikenai nama ormas, ini sangat depolitisasi masyarakat. Istilah ormas ini baru muncul 1988," ujarnya.
Pengurus Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Romo Benny mengatakan pihaknya menolak RUU Ormas. Sebab dalam RUU itu tidak ada perubahan yang subtansial. "Kalau ada perubahan terhadap pasal-pasal, itu hanya tambal sulam saja," ujarnya.
Perwakilan PGI, Jery Sumampow merasa RUU itu mempunyai nuansa yang sangat kuat kontrol negara terhadap perilaku ormas. Padahal ormas mempunyai kontribusi fundamental bahkan sebelum kemerdekaan. "RUU ini menempatkan ormas-ormas dengan pemerintah tidak sejajar," ucapnya.
JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan pihaknya tetap menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Organisasi Masyarakat.
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan