Din Siap Lengser, Haedar Menguat
Senin, 05 Juli 2010 – 06:44 WIB
Dua nama wakil Jatim, yakni Syafiq dan penasihat PWM Fasich yang juga bendahara PP Muhammadiyah, masing-masing di posisi ke-20 dan 32.
Kepada wartawan, Haedar yang meraih suara terbanyak tak mau bertinggi hati. Dosen Universitas Muhammadiyah Jogjakarta itu tak ingin tergesa-gesa memastikan akan jadi ketua umum. "Pencalonan di Muhammadiyah prosesnya sangat demokratis. Bahkan sangat berjenjang," ucap Haedar.
Dia mengaku tidak akan melakukan kampanye atau upaya pemenangan. Menurut dia, jabatan adalah beban dan amanah. Bukan sesuatu yang harus dikejar. "Jabatan itu tidak untuk dikejar. Siapa pun (calon ketua umum Muhammadiyah, Red) tidak akan ada yang melakukan itu (kampanye, Red)," katanya.
Meski begitu, ketua steering committee muktamar itu mengaku siap bila terpilih menggantikan jabatan Din. Haedar juga menolak disebut adanya rivalitas antara dia dan Din. "Semua harus siap mengemban jabatan ketua umum. Tapi, perlu dicatat bahwa di Muhammadiyah tidak ada rival-rivalan. Semuanya memiliki kontribusi kolektif," tegasnya. (sep/aga/c2)
JOGJA - Proses pemilihan petinggi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2010?2015 dilakukan hari ini. Enam nama di antara 39 calon tetap memiliki
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan