Din Syamsuddin Akui Ulama Retak Karena Pilpres
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan pemilu presiden (pilpres) merupakan cara damai dan beradab untuk menjalankan suksesi kepemimpinan nasional. Karena itu menurut Din, idealnya tidak boleh ada keretakan.
"Faktanya, menurut saya, selama proses pilpres, terjadi keretakan besar termasuk di kalangan ulama, politisi, mantan jenderal, seniman dan budayawan," kata Din Syamsuddin, dalam dialog Pilar Negara 'Peta Damai Pascapilpres', di Gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (14/7).
Terjadinya hal tersebut menurut Din, mungkin karena kandidatnya hanya dua pasang sehingga dinamika politiknya sangat keras dan masing-masing pihak memaksakan diri mencari-cari kesalahan pesaingnya.
"Termasuk mengeksploitasi agama, suku dan diperparah oleh keberpihakan media massa yang begitu bersemangat membela jagoannya masing-masing," ungkap Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tersebut.
Mengeksploitasi agama, suku dan keberpihakan media massa menurut Din sesungguhnya bencana bagi Indonesia. "Jika usai pilpres hal tersebut berlanjut, ini berpotensi sebagai pemecah persatuan," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengakui peranan media dalam sebuah suksesi sangat penting. "Media itu penting dalam suksesi. Yang perlu saya kritisi soal eksistensi wartawan yang bukan menentukan lagi dalam karya-karya jurnalistik karena kalah oleh kekuasaan pemilik media," ujarnya.
Dia mengungkap pengalamannya ketika jadi ketua timses pasangan calon presiden Amien Rais-Suswono Yudhohusodo. "Susah sekali menggalang media ini. Tapi sekarang malah pemilik media mendatangi capres dan menawarkan medianya," ungkap Din Syamsuddin. (fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan pemilu presiden (pilpres) merupakan cara damai dan beradab untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- JAMAN: Masih Ada Celah di Undang-Undang untuk Tidak Naikkan PPN 12 Persen
- Yenny Wahid tak Setuju Wacana MLB NU
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Para Wisatawan di Bangka Barat Diminta Waspada Ombak Besar
- Upaya RS Atma Jaya Lestarikan Budaya Jamu untuk Perkembangan Medis
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua