Din Syamsuddin Beberkan Alasan Lahirnya Gerakan KAMI
"Inilah yang membuat kami semua turun sendiri untuk menyuarakan perasaan, pikiran, dan aspirasi kami," ungkap mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Alasan lainnya, kata Din, karena suara-suara yang selama ini sudah disampaikan oleh organisasi, individu, maupun tokoh bangsa, kurang bahkan tidak diperhatikan oleh pemangku amanat di negeri ini.
Bahkan, ujar Din, ada suara yang dinilainya mengandung kebaikan, kebenaran, dan keadilan, disikapi dengan sombong dan angkuh oleh para pemangku amanat.
Ia mencontohkan ketika banyak masyarakat maupun tokoh menggugat masuknya tenaga kerja asing, sementara banyak rakyat menganggur, justru dijawab sudah sesuai dengan peraturan.
"Bahkan rakyat yang memprotes itu harus berhadapan dengan aparat negara," kata tokoh kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 31 Agustus 1958 itu.
Menurut dia, ini baru satu contoh kecil. Masih banyak contoh-contoh lainnya terkait suara yang diyakini kebenarannya secara pribadi maupun oleh sebagian besar rakyat, diabaikan bahkan disikapi dengan kesombongan dan keangkuhan.
"Ini alasan lanjutan kami menengarai bahkan menyimpulkan kekuasaan hanya ingin berkuasa, kekuasaan hanya diabdikan bagi kekuasaan itu sendiri, dan kekuasaan itu justru tampil untuk hadapi rakyatnya sendiri," kata Din lirih.
Menurutnya, kerap terjadi pembungkaman aspirasi. Lawan politik ditangkap dan diadili.
Din Syamsuddin dengan semangat membeberkan alasan para tokoh bangsa yang akhirnya bersepakat melancarkan gerakan KAMI.
- Pembubaran Diskusi Merusak Demokrasi, Sahroni Puji Langkah Cepat Polisi Menangkap Pelaku
- Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
- Cerita Din Soal Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi di Hotel Grand Kemang, Hmm...
- Polisi Sudah Tahu Pelaku yang Membubarkan Paksa Diskusi di Kemang
- Tanggapi Sengketa Pilpres 2024, GPKR Mengetuk Hati Para Hakim MK, Begini Harapannya
- Alasan PKS Usulkan Din Syamsuddin jadi Tim Pemenangan AMIN