Din Syamsuddin: Jika Ada Umat Merasa Aman, Tidak Baik Menghalanginya
"Ada organisasi lain yang meminta penetapan dengan prinsip kita berada di wilayah NKRI, maka PSBB harus diberlakukan secara umum sebagaimana kata Pak Azyumardi Azra, sebut ini secara secara gelondongan. Tapi kita ingin juga demokratis," kata Din merujuk PSBB demokratis sebagai PSBB parsial.
Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi mengatakan jika suatu wilayah masuk area merah COVID-19 tidak terkendali agar tidak melakukan Salat Id di area publik seperti masjid atau lapangan.
Umat Islam di wilayah tidak terkendali, kata dia, agar melakukan Shalat Id bersama keluarga.
"Mudah-mudahan ini pengalaman pertama dalam sejarah, ini yang baik dalam memperkuat nilai tawar rumah tangga di mana seorang ayah tampil sebagai imam dan khatib Salat Id di rumah masing-masing," katanya.
Di zona merah, kata dia, agar umat juga mengurangi interaksi sosial untuk sementara waktu saat Idul Fitri.
"Kepada umat Islam agar dalam merayakan Idul Fitri tidak berkunjung ke keluarga handai taulan di daerah tidak terkendali. Karena berlebaran dengan sanak keluarga justru akan membuka kembali pintu masuk, bisa menularkan virus COVID-19. Silaturahim ini agar dilakukan secara virtual," katanya. (antara/jpnn)
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin menyampaikan pendapat soal polemik pelaksanaan salat Id tahun ini, di tengah wabah COVID-19.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Kiai Marsudi Sampaikan Orasi Ilmiah di UIN Saizu Purwokerto
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Presiden Prabowo Dukung Kemerdekaan Palestina, MUI Bereaksi
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan