Din Syamsuddin: Perlu Keteladanan Mengamalkan Pancasila
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan, ada yang menyebut kondisi bangsa saat ini sedang gonjang-ganjing atau carut marut.
Hal tersebut disampaikan Din saat hadir sebagai pembicara Konferensi Nasional Etika Kehidupan Berbangsa, 31 Mei 2017, di Gedung Nusantara IV, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta.
Menurut Din hal demikian bisa terjadi karena disebabkan oleh tiga hal. Pertama, kealfaan kita dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Kealfaan tersebut karena masyarakat ada yang terjebak pada romantisme Pancasila sehingga dari sikap yang demikian ada yang menuduh kelompok lain sebagai kelompok anti-Pancasila.
Kedua, ada masyarakat yang trauma kepada Pancasila. Kelompok ini merasakan bagaimana penerapan Pancasila pada masa lampau yang tak pernah muncul dalam kehidupan, bahkan Pancasila diselewengkan pada masa itu.
Ketiga, ada yang kritis terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka di satu sisi, di sisi yang lain munculnya adanya anggapan ada ideologi lain sebagai ideologi yang lebih baik.
Ketiga hal tadi, menurut Din, diperburuk oleh kegagalan pemerintah dalam menerapkan Pancasila sehingga sistem kita dirasuki oleh nilai-nilai lain.
"Untuk itu konferensi Etika ini sangat penting," ujarnya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan, ada yang menyebut kondisi bangsa saat ini sedang gonjang-ganjing atau carut marut.
- Eddy Soeparno Tegaskan Komitmen Prabowo Wujudkan Ketahanan Energi
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Kejagung Tangkap Hakim Ronald Tannur, Eddy Soerparno Berkomentar Begini, Tegas
- Megawati Absen ke Acara Pelantikan Presiden, Basarah: Bukan Berarti Menolak Prabowo
- Kurang Fit dan Flu, Megawati tak Bisa Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
- Pimpinan MPR RI Datangi Jokowi ke Istana, Ini yang Dibahas