Dinamika DPR Periode 2014-2019 Kian Buruk
”Setiap ada masalah justru akan selalu ada peluang, meningkatkan intensitas komunikasi politik struktural, vertikal, dan horisontal, serta bagaimana kinerja DPD apakah bisa memberikan manfaat bagi masyarakat daerah atai tidak?” lontarnya.
Sedangkan Harun mengatakan untuk memperbaiki wajah DPR dan pemerintahan caranya mengubah sistem pemilu dari sistem proporsional terbuka ke proporsional tertutup. ”Dengan begitu, partai bisa merekrut kader-kader yang berkualitas, integritas, kapabilitas, dan memiliki etika yang bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Mengubah system pemilu kata Harun sangat penting, karena pemilu 2019 nanti akan berlangsung serentak antara Pilpres, Pileg dan Pilkada. Ia beralasan aka nada kebingungan melanda pemilih ketika Pemilu serentak dilakukan, akibatnya akan semakin banyak caleg yang berkwalitas rendah yang lolos ke Senayan karena rakyat sulit menyeleksinya.
”Rakyat kalau disuruh memilih banyak wajah caleg, mereka pasti bingung. Lah Pemilu yang sekarang saja banyak yang bingung, apalagi serentak. Pengetahuan rakyat pada caleg juga rendah, dan tak menjamin akan kwalitas dan moralitas caleg. Sekali lagi, mekanisme partai itu harus transparan dan bisa dipertanggungjawabkan,” pungkasnya. (ind)
JAKARTA – Pengamat ilmu politik FISIP UI Panji Anugrah Permana menilai perkembangan politik di parlemen maupun pemerintahan yang merupakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa Tangkap Terpidana Penipuan & TPPU Henny Djuwita yang Jadi DPO
- Agung Laksono Desak Mediasi untuk Akhiri Konflik di PMI
- Gelar Mudik Gratis Nataru, Kemenhub Ingin Berkhidmat pada Masyarakat Menengah ke Bawah
- Habiburokhman: Polri Responsif Tangani Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Banjir Rob
- Komisi III DPR Sebut Polri Paling Responsif Tindaklanjuti Pengaduan Masyarakat