Dinar-Dirham yang Mulai Populer sebagai Alat Pembayaran
Dapat Nasi Goreng Plus Kembalian Rp 20 Ribu
Sabtu, 09 Januari 2010 – 04:34 WIB
![Dinar-Dirham yang Mulai Populer sebagai Alat Pembayaran](https://cloud.jpnn.com/photo/uploads/berita/dir09012010/img09012010561831.jpg)
Keping uang emas bergambar Masjid Agung, Demak, Jawa Tengah (foto:ist)
Secara ekstrem, Zaim menyebut penggunaan uang kertas sebagai penipuan. "Kita dipaksa mengakui bahwa selembar kertas bergambar Soekarno-Hatta itu adalah uang seratus ribu rupiah," ujarnya.Penggunaan dinar dan dirham sebagai transaksi, kata dia, juga sama sekali tidak melanggar hukum positif. Sebab, tidak ada maksud untuk melawan pemerintah atau otoritas moneter. Namun, dia dan teman-temannya di Jawara berharap adanya pengakuan dari pemerintah. "Seperti akupunktur. Dulu tidak diakui oleh ilmu kedokteran, sekarang diakui dan bisa berpraktik di Indonesia," ungkapnya. (el)
Mengumpulkan keping emas (dinar) dan perak (dirham) sebagai koleksi dan sarana investasi sudah biasa. Namun, sekelompok wirausahawan kini getol memasyarakatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah