Dinas Intelijen Australia Punya Peran Rahasia dalam Membantu Mengungkap Pelaku Bom Bali Tahun 2002
"Bahkan Presiden Megawati Sukarnoputri datang ke Bali untuk melihat sendiri lokasi kejadian."
Hari Senin setelah kejadian, Megawati mengadakan pertemuan kabinet dan hampir semua menteri mengkritik Kepolisian Indonesia karena gagal mencegah terjadinya ledakan bom.
Jenderal Da'i kemudian meminta untuk mendapat kesempatan berbicara, selain juga menyatakan kesiapannya jika harus diberhentikan dari jabatannya.
"Megawati memberi kesempatan kepada saya untuk berbicara," katanya kepada ABC.
"Saya mengatakan "Polisi memiliki dua tugas utama: mencegah terjadinya tindak kriminal dan kedua menyelidiki kasus kriminal untuk menemukan pelakunya. Sebagai Kapolri, saya gagal dalam tugas pertama, namun tugas kedua masih menanti."
Tekanan yang dialaminya sangat besar, ia berjanji akan mengundurkan diri jika tidak berhasil menemukan dan mengadili pelakunya.
Menelpon seorang rekan
Lokasi ledakan bom masih panas ketika Kepala Kepolisian Federal Australia saat itu, Mick Keelty terbangun dengan telepon dari Indonesia.
"Bachtiar bertanya seberapa cepat saya bisa mengirimkan petugas kami ke lapangan," katanya yang sudah memiliki hubungan kerja sama dengan sang jenderal dan saling percaya selama beberapa tahun.
Editor politik ABC Andrew Probyn mengungkapkan peran penting dinas intelijen Australia dan kerja sama dengan kepolisian Indonesia berhasil mengungkap pelaku ledakan bom Bali di tahun 2002
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata