Dinas Intelijen Australia Punya Peran Rahasia dalam Membantu Mengungkap Pelaku Bom Bali Tahun 2002
Kebetulan juga, petugas khusus dari AFP sedang dalam perjalanan ke Jakarta untuk memberikan pelatihan di malam ledakan bom Bali.
Beberapa bulan sebelumnya, saat sedang bermain golf bersama di kota Perth, Jenderal Bachtiar mengatakan kepada Mick jika ndonesia masih tertinggal dalam soal penyelidikan forensik.
Para petugas khusus tersebut segera diarahkan ke Denpasar bersama dengan beberapa polisi Australia yang sudah ada di Bali sebelumnya.
'Operation Alliance' kemudian dibentuk dengan pihak Australia yang diketuai oleh Graham Ashton.
Sementara dari pihak Indonesia diwakili oleh Made Mangku Pastika yang dikenal baik oleh Mick karena pernah sama-sama menjalani pelatihan di tahun 1980-an.
'Jawaban akan datang dari langit'
Bahkan sesudah petugas penyelidik forensik terbaik di dunia berada di lokasi kejadian, bom Bali tetap sangat susah untuk diungkap.
Ledakan di Sari Club begitu kuatnya sehingga menciptakan lubang dalam yang kemudian tergenang air.
Ada juga masalah budaya, dengan mayoritas penduduk Muslim, pemerintah Indonesia menghendaki agar tubuh korban bisa dimakamkan dalam waktu 24 jam setelah mereka meninggal.
Editor politik ABC Andrew Probyn mengungkapkan peran penting dinas intelijen Australia dan kerja sama dengan kepolisian Indonesia berhasil mengungkap pelaku ledakan bom Bali di tahun 2002
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata