Dinas Pendidikan Berhenti Rekrut GTT
jpnn.com, SURABAYA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendi meminta sekolah untuk berhenti merekrut guru honorer. Hal itu dinilai sebagai solusi lantaran permasalahan GTT selama ini sangat kompleks.
Tak hanya meminta perekrutan GTT dihentikan, Mendikbud juga meminta kepala sekolah yang telah pensiun untuk memperpanjang masa baktinya.
Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman justru sepakat dengan pola yang diterapkan Mendikbud.
Bahkan pihaknya mengklaim telah melakukan hal tersebut sejak pengelolaan SMA beralih dari pemkot ke pemprov, dua tahun terakhir.
Saiful menilai penghentian perekrutan GTT serta memperpanjang masa bakti kepala sekolah dinilai efektif untuk memangkas problematika GTT selama ini.
"Perekrutan GTT hanya bisa dilakukan oleh Dindik Jatim, dengan kriteria tertentu. Diluar itu Dindik enggan bertanggung jawab jika banyak kendala dihadapi GTT," jelas Saiful.
Tercatat Jatim memiliki 21 ribu GTT yang dinilai menjadi beban sekolah jika terus ditambah dengan perekrutan baru.
Bukan berarti mengaktifkan kembali kepala sekolah yang telah pensiun adalah mengesampingkan lulusan baru. Namun umumnya, pengabdian lulusan baru dinilai kurang, serta mudah tergiur dengan pekerjaan lain yang dinilai lebih menguntungkan. (yos)
Tercatat Jatim memiliki 21 ribu GTT yang dinilai menjadi beban sekolah jika terus ditambah dengan perekrutan baru.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Fakta Memilukan Nasib Guru Honorer di Tulungagung, Tolong Angkat Jadi PPPK
- Kabar Gembira dari Pak Agus, Masa Kontrak Guru PPPK Langsung 5 Tahun, Gaji Lumayan
- Siapa Penentu Pengganti Calon PPPK Mengundurkan Diri & TMS? Oh Ternyata
- Ribuan Guru Honorer Ini Dapat Honor Tambahan, Khusus K2 Rp 1 Juta per Bulan, Alhamdulillah
- Jelang Pendaftaran PPPK 2021, Guru Agama Berstatus GTT Menunggu Modul Soal Tes
- Rekrutmen GTT pakai Metode UKG, Sekaligus Persiapan Tes Guru PPPK