Dinasti Marcos Kembali Berkuasa di Filipina, China Lihat Peluang Cuan
jpnn.com, BEIJING - Pemerintah China menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Ferdinand Marcos Jr dan Sara Duterte-Carpio dalam penghitungan suara sementara pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden Filipina.
"China mengucapkan selamat atas pemilu presiden yang berlangsung lancar. Ucapan selamat kami juga untuk kandidat yang memimpin (perolehan suara)," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Selasa.
Ia berharap dan penuh keyakinan bahwa berbagai kelompok politik di Filipina akan melanjutkan pekerjaan dalam menjalin solidaritas nasional dan pembangunan.
"China dan Filipina saling terhubung oleh perairan, menikmati persahabatan tradisional yang berlangsung cukup lama," ujarnya.
Menurut dia, kedua negara telah bermitra dengan baik dalam bekerja sama yang saling menguntungkan.
"Di bawah instruksi kedua kepala negara, hubungan bilateral akan terus ditingkatkan," kata Zhao.
Marcos Jr yang kini berusia 63 tahun merupakan putra dari diktator Filipina Ferdinand Marcos Sr yang terguling dari kekuasaannya pada 1986.
Pria yang akrab dipanggil Bongbong itu meraih 96,82 persen suara sekaligus mengalahkan pesaing terdekatnya Wakil Presiden Leni Robredo (28,04 persen) dan mantan juara tinju dunia Manny Pacquiao (6,82 persen) dalam penghitungan sementara pemilu presiden.
Pemerintah China menyambut penuh sukacita hasil Pilpres Filipina 2022 yang mengembalikan kekuasaan dinasti Marcos di negara tersebut
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan