Dinasti Politik Rajapaksa di Sri Lanka Terancam Ambruk, Apa Penyebabnya?

Basil mengundurkan diri pada Minggu bersama anggota kabinet lain.
Pada Selasa, sedikitnya 41 anggota parlemen keluar dari koalisi partai berkuasa, menyisakan sedikit anggota yang masih mendukung pemerintah dan membuka kemungkinan diajukannya mosi tidak percaya.
"Semakin jauh (krisis) itu terseret, semakin buruk bagi keluarga Rajapaksa," kata analis politik Kusal Perera, penulis buku tentang Mahinda sebagai mantan presiden.
Kantor sang presiden belum menanggapi permintaan untuk mengomentari krisis dan desakan kepadanya untuk mundur.
Namun, kepala mesin politik pemerintah yang juga Menteri Jalan Raya Johnston Fernando mengatakan Gotabaya (72 tahun) telah diberi mandat untuk memerintah oleh 6,9 juta pemilih yang mendukungnya dalam pemilihan presiden 2019.
"Sebagai pemerintah, kami dengan jelas mengatakan bahwa presiden tidak akan mundur dalam keadaan apa pun," kata Fernando di depan parlemen pada Rabu. "Kami akan menghadapi ini."
Sembilan Bersaudara
Kurang dari setahun sejak mencapai puncak kekuasaan, dinasti politik Rajapaksa di ambang kehancuran, apa penyebabnya?
- Indonesia Raih 2 Gelar Juara di Sri Lanka International Challenge 2025
- Listrik Biarpet, Pak Menteri Salahkan Monyet
- Pilkada 2024 Diwarnai Dinasti Politik yang Meningkat dengan Partisipasi Warga yang Rendah
- Bahas Soal Dinasti Politik, Pramono Anung: Saya dan Dhito Dipaksa Maju
- Pengamat Ini Kritik Keras Fenomena Dinasti Politik di Kaltim: Erat dengan KKN
- Rudi Mas'ud Maju Pilgub Kaltim, Pengamat: Masyarakat Mesti Tolak Politik Dinasti