Dinding Lennon

Oleh Dahlan Iskan

Dinding Lennon
Dahlan Iskan.

Baik soal 40 menit itu, maupun dua orang yang harus menjaga diri itu, jadi olok-olok media sosial yang luar biasa. Mereka tidak peduli yang sudah dilakukan petugas.

Polisi sebenarnya sudah berbuat. Dua hari setelah penyerangan itu enam orang preman ditangkap. Termasuk tokoh-tokohnya.

Namun tetap saja polisi jadi bulan-bulanan. Kesannya: demo ini melawan polisi.

Sejak kejadian itu banyak muncul donatur baju, kaus dan tank top. Mereka menyumbangkan pakaian di dekat stasiun. Disertai anjuran: sebelum pulang gantilah baju.

Alasannya: ini musim panas. Para pedemo pasti basah kuyup oleh keringat.

Alasan sebenarnya: dress code pedemo itu hitam. Mudah dikenali. Ketika sudah sendirian di jalan pulang bisa bahaya. Bisa diserang preman. Yang saat menyerang dulu pakai dress code putih.

Maka di stasiun itu banyak kaus hitam yang ditinggal begitu saja. Teronggok di pojok stasiun. Mereka ganti baju yang disediakan simpatisan.

Polisi tidak akan ambil risiko lagi. Khususnya menghadapi demo Sabtu-Minggu nanti.

Istilah 'Dinding Lennon' berawal dari zaman meninggalnya John Lennon. Untuk mengucapkan duka. Juga kata kenangan. Bagi musikus dunia dari Inggris itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News