Dinilai 'Nakal', 1.104 Izin Importir Dicabut
Selasa, 09 Februari 2010 – 17:24 WIB
Dinilai 'Nakal', 1.104 Izin Importir Dicabut
JAKARTA - Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI (Kemendag), Diah Maulida, menerangkan bahwa pihaknya siap mencabut sekitar 1.104 izin importir terdaftar (IT), karena terbukti melanggar pada saat melakukan aktivitas impor. "Kami sudah menerima data-datanya, dan kami rasa sudah waktunya untuk bertindak lebih tegas mengenai masalah ini," ungkapnya, ketika ditemui di Gedung Kementerian Perdagangan RI, Jakarta, Selasa (9/2).
Diah menjelaskan, salah satu bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh para importir tersebut, adalah tidak memberikan laporan kepada pemerintah tentang kegiatan impornya. "Rata-rata hampir semua pelanggar tersebut kasusnya sama, yakni tidak melapor," tukasnya, yang menambahkan bahwa IT yang mendapat izin memang diwajibkan untuk melaporkan realisasi impornya.
Baca Juga:
Lebih jauh, Diah menyebutkan bahwa segala macam aturan mengenai masalah ini, sudah terangkum di dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 56/2008 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu. Selain itu katanya, ketentuan ini berlaku bagi importir yang mendapatkan IT, di antaranya importir produk alas kaki, mainan, elektronika, makanan dan minuman, serta pakaian jadi.
Sekadar diketahui, sebelumnya Mendag juga mengungkapkan bahwa sejak pemerintah menerbitkan Permendag No 56/M-DAG/PER/12/2008 tersebut, pemerintah lantas mampu menekan angka impor ilegal. Aturan ini juga dinilai tidak melanggar ketentuan WTO, lantaran berfungsi sebagai pengawasan impor. (cha/jpnn)
JAKARTA - Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI (Kemendag), Diah Maulida, menerangkan bahwa pihaknya siap mencabut sekitar 1.104
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Survei Ninja Xpress: 40% Konsumen Singapura & Malaysia Beli Barang dari Indonesia
- Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Mentrans Iftitah Harap Jepang Berinvestasi di Kawasan Transmigrasi
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera