Dinkes Bogor Sediakan SABU
“Itu biasanya semua spesifik anti-bisa ular bisa semua. Artinya bisa dipakai untuk bisa semua,” kata Ilham.
Dia menjelaskan, persediaan serum tersebut berada di bawah pengawasan Dinkes Kota Bogor. Karena itu, jika terjadi gigitan ular, pihak RSUD Kota Bogor akan segera berkoordinasi dengan Dinkes.
“Karena kami tidak punya penyimpanan untuk vaksin, ya. Serum itu memang harus lebih hati-hati, ya. Bisa gampang rusak oleh perubahan suhu,” tuturnya.
Ilham mengungkapkan, SABU disediakan oleh pemerintah pusat melalui Departemen Kesehatan Kementerian Kesehatan yang dibagi ke pemerintah kota/kabupaten. Dia menjelaskan SABU hanya sebagai upaya untuk mengantisipasi.
Meskipun sedang marak ditemukan banyak anak ular kobra termasuk di Kota Bogor, lham menyatakan, RSUD Kota Bogor belum pernah menerima pasien akibat gigitan ular kobra.
“Mudah-mudahan juga tidak ada kasus gigitan ular kobra, ya,” kata dia.
Kendati begitu, kata Ilham, pihaknya tetap melakukan antisipasi. Sebab, gigitan ular kobra dapat mengakibatkan homilisis (menghancurkan sel darah merah).
“Kami juga mengantisipasi itu. Kami minta Dipersediakan untuk itu, kalau misalnya nanti ada kasusnya,” katanya.
Serum anti-bisa ular (SABU) sebagai penawar apabila ada warga yang terkena gigitan ular berbisa, termasuk kobra.
- Detik-Detik Pelajar SMP di Pacitan Diserang Ular Kobra
- King Kobra Masuk ke Rumah Warga di Pacitan
- Rumah Mantan Gubernur Banten Dilempari Sekarung Kobra, Kombes Didik Bilang Begini
- Panji Petualang Heran Namanya Ikut Terseret dalam Kematian Alprih Priyono
- Aneh tetapi Nyata, Kobra Menggigit Bocah Malah Mati Digigit Balik
- Dalam Sehari, Damkar Evakuasi 5 Ekor Ular di Bekasi