Dinkes Diminta Kontrol Air Isi Ulang
jpnn.com - KUPANG – Akhir-akhir ini depot air isi ulang di Kota Kupang kian marak. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Kupang diminta memperketat pengawasan.
Anggota Komisi III DPRD Kota Kupang, Ewalde Taek, mengatakan sesuai dengan aturan setiap enam bulan mestinya dilakukan pemeriksaan. Padahal, fakta di lapangan, ada depot yang sama sekali tidak didatangi petugas.
Oleh karena itu, ia meminta Dinas Kesehatan untuk memperketat pengawasan, termasuk penerbitan izin usaha depot air minum.
“Pemerintah harus di garis depan dalam melindungi masyarakat. Ini berkaitan dengan hayat hidup orang banyak,” kata politikus PKB ini seperti dilansir Harian Timor Express (Grup JPNN.com), Minggu (10/1).
Ia menambahkan, jika ada depot yang tidak laik sehat sebaiknya izinnya dicabut. Ia meragukan sejumlah depot yang memasang harga Rp 4.000 per galon bahkan di bawah itu. Harga yang sangat murah, menurutnya, patut dipertanyakan seperti apa kualitasnya.
“Karena air ini kebutuhan pokok, sehingga pengawasan harus lebih ketat,” katanya lagi.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr. Ary Wijana mengatakan pemeriksaan laik sehat melalui pemeriksaan bakteriologi. Setiap sampel air yang dibawa ke Dinkes, diperiksa. Termasuk tim dari Dinkes turun langsung ke lapangan. Dari pemeriksaan itu, jika nilainya di atas 700, maka Dinkes mengeluarkan sertifikat laik sehat.
“Peralatannya juga kita periksa,” katanya.
KUPANG – Akhir-akhir ini depot air isi ulang di Kota Kupang kian marak. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Kupang diminta memperketat pengawasan.
- Pemprov Jateng: Masjid Sheikh Zayed Solo Paling Ramai Dikunjungi selama Libur Nataru
- Kompol Alex Ungkap Penyebab Kaca Pecah di Masjid Ash Shomad, Pastikan Bukan Teror
- 2 Pelaku Pencurian Kelapa Sawit di Kebun PT. SBAL Ditangkap
- Heboh, Kaca Masjid Ash Shomad di Palembang Diduga Terkena Peluru Nyasar
- Sepanjang 2024, 119 Juta Wisatawan Berlibur ke Jateng
- Belasan Ribu Hektare Lahan di Banyuasin akan Disulap jadi Kebun Jagung