Dinkes Temukan 91 Kasus Suspek Cikungunya
Rabu, 15 Mei 2013 – 07:21 WIB
“Meski saat ini sedang masuk musim kemarau, nyamuk masih dapat berkembang biak. Hal itu dapat terjadi, jika masyarakat membiarkan lingkunganya tidak sehat dan menjadi sarang nyamuk. Masyarakat mesti membuat lingkunganya sehat dan bebas dari sarang nyamuk,” ungkapnya.
Ditambahkan, Gejala awal terkena chikungunya misalnya mengalami demam tinggi dan mengalami sakit pada bagian persendian kaki dan tangan. Untuk mengatasi penyebaran penyakit ini Dinkes telah melakukan sejumlah langkah pencegahan dan penanganan.
Kemudian, Masyarakat dihimbau agar senantiasa melakukan gerakan PSN. Gerakan PSN ini, sama halnya dengan gerakan 3M yakni menutup, menguras, dan menimbun tempat air yang berpotensi sebagai sarang nyamuk.
“Menutup tutup rapat-rapat bak mandi, agar nyamuk tidak masuk dan bersarang di dalamnya, karna nyamuk senang menetas di air bersih yang menggenang. Kemudian menguras, kuras bak mandi, minimal 1 minggu sekali, agar nyamuk tidak masuk dan bersarang didalamnya. Lalu menimbun, timbun kaleng atau wadah kosong yang berisi air ke dalam tanah, agar nyamuk tidak menemukan tempat untuk bertelur,”imbuhnya.(fjr/man)
PURWAKARTA-Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) terjadi peningkatan temuan kasus suspek penyakit chikungunya di sepanjang bulan Maret hingga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat
- Kebakaran Melanda Gedung Tempat Pelelangan Ikan di Kendari Sultra
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas