Diorama Menjadi Drama
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Selasa, 28 September 2021 – 13:41 WIB
Ia kemudian merancang serangan balik itu bersama Sarwo Edhie di markas Kostrad.
Itulah yang digambarkan dalam jejeran diorama yang tiba-tiba menghilang itu. Diorama itu bukan sekadar jejeran patung tanpa makna yang bisa dihilangkan begitu saja. Diorama itu adalah simbol sejarah besar dari sebuah peristiwa besar, yang seharusnya memberi pelajaran besar.
Menghilangkan diorama itu sama dengan menghilangkan sejarah, atau sebagian sejarah. Kata Hegel, kita tidak pernah belajar apa pun dari sejarah. Satu-satunya yang kita pelajari dari sejarah adalah, kita tidak pernah belajar dari sejarah. (*)
Konon diorama itu adalah simbol sejarah besar dari sebuah peristiwa besar, yang seharusnya memberi pelajaran besar.
Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror
BERITA TERKAIT
- Menghapus Stigma PKI di TNI, Andika Perkasa Pantas jadi Cawapres
- Julukan Hujjatul Islam untuk Rocky Gerung
- Rocky Gerung, dari Ucapan Dungu ke Bajingan Tolol
- Survei Utting Research & Potensi Kejutan di Pilpres 2024
- Jalan Pintas MbS Merevolusi Sepak Bola Arab Saudi
- Antara Sinead O’Connor Si Tak Terbandingkan & Pembakar Al-Qur'an