2 Kali Dipanggil KPK, Arwin Rasyid Diduga Terima Duit Korupsi Proyek Rumah DP 0 Rupiah
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga eks Dirut PT Telkom Indonesia Arwin Rasyid menerima uang hasil rasuah dari proyek pengadaan tanah di Pulogebang untuk program DP 0 Rupiah.
KPK pun memeriksa Arwin Rasyid sebanyak dua kali.
"Kami sedang menyusuri dari mana atau ke mana uang hasil tindak pidana itu mengalir," kata Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rayahu dalam keterangannya, Senin (18/9).
Asep menjelaskan AR terkait dengan transaksi yang keabsahannya diragukan.
"Transaksi itu harus kami buktikan bahwa itu sah atau tidak. Jadi, kami minta keterangan untuk mengonfirmasi terkait dengan transaksi itu," kata Asep.
Asep menjelaskan penyidik ingin memastikan ke mana saja duit kasus korupsi pengadaan tanah untuk proyek Rumah DP 0 Rupiah mengalir.
"Kami mengetahui uang mengalir ke mana, kami harus mengonfirmasi. Kalau uang itu mengalir dalam konteks yang sah, misalnya ada jual beli, ya, tentunya kami juga menghargai perikatan tersebut," jelas dia.
"Kalau tidak sah, ya, itu merupakan bagian dari Tipikor yang sedang kami tangani," kata dia.
KPK mengetahui ke mana saja duit kasus korupsi pengadaan tanah di Pulogebang ini mengalir.
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Periksa Cagub Bengkulu Menjelang Masa Tenang, KPK Disebut Terima Orderan
- KPK Gelar OTT di Bengkulu, 7 Orang Diamankan
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor