Dipanggil Timung, Dua Kali Kelas VI SD
Rabu, 06 Oktober 2010 – 02:32 WIB
Slamet mengisahkan, meski jarang ikut bermain di luaran sesudah sekolah, Timur punya kegemaran olahraga. "Voli dia paling suka," terangnya.
Timung yang lahir pada 10 Januari 1956 mulai masuk SDN Gempol Legundi pada 1960. Sekolah itu baru saja berdiri, hasil bentukan Orde Baru saat pemberlakuan wajib belajar. Sekolah tersebut kini jadi SDN Gempol Legundi 1. Setiap ke sekolah, Timung menggunakan sepeda onthel reyot.
Dia memulai SD lebih muda dua tahun daripada usia normal masuk SD. Tak banyak kendala yang dia hadapi dengan keadaan itu. "Prestasi akademisnya rata-rata. Tidak tinggi sekali dan tidak rendah sekali," kata Salam, eks guru SD Gempol Legundi, saat ditemui di rumahnya, Dusun Kemuning, Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo.
Hanya, dia mengingat, kemampuan bahasa Indonesia Timung terbilang bagus. Pria berumur 70 tahun tersebut ingat betul karakter Timung saat diajarnya. "Anaknya pendiam. Tenang," ungkapnya.
Timur tak suka banyak bikin ulah. Timur juga memilih teman yang sekarakter dengan dirinya. Di dalam kelas Timur ada sekitar 30-an anak.
MASA kecil calon Kapolri pilihan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Komjen Pol Timur Pradopo, dihabiskan di sebuah desa di Kabupaten Jombang.
BERITA TERKAIT
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak