Dipangkas Rp 50,6 T, Ini Pos-pos Belanja yang Kena Sasar
Bambang mengatakan, pemangkasan belanja harus dilakukan karena penerimaan juga tidak sesuai dengan target awal. Misalnya, Pajak Penghasilan (PPh) migas yang turun Rp 17 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) migas turun sekitar Rp 60 triliun, dan PNBP sektor tambang turun Rp 25 triliun.
"Karena itu, selain memangkas belanja, defisit APBN-P juga akan melebar dari 2,1 persen menjadi 2,5 persen (dari produk domestik bruto)," ujarnya.
Bagaimana dengan tax amnesty atau pengampunan pajak? Bambang menyebut, pemerintah masih berharap pembahasan tax amnesty di DPR bisa dikejar sepanjang masa sidang DPR mulai April ini.
Sehingga, ketika pemerintah mulai membahas RAPBN-P 2016 bersama DPR sepanjang Mei - Juli, potensi penerimaan dari hasil tax amnesty bisa dimasukkan.
"Sampai sekarang, kami masih optimistis tax amnesty bisa goal (disetujui DPR, Red)," katanya.
Sementara itu, terkait asumsi makro, pemerintah masih mematok target pertumbuhan ekonomi 2016 di level 5,3 persen.
Meskipun, semua lembaga keuangan multilateral seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2016.
"Tantangannya memang berat. Tapi kami optimistis target 5,3 persen masih bisa dijangkau," ucapnya. (owi/sof)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan
- Kemenko Perekonomian Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital
- Dihadiri 25 Pakar & Praktisi Terkemuka, IKF 2024 Diikuti Lebih dari 1.600 Peserta