Dipegang Anak Muda, Brand Lokal Jadi Keren
Sabtu, 16 Februari 2013 – 07:30 WIB
Jam tersebut dibuat dari kayu sonokeling asal Garut dan kayu akasia yang banyak tumbuh di Jawa. Begitu di-launching secara terbuka, pasar internasional langsung menyahutnya. Pemilik brand langsung ditawari kerja sama dalam pembukaan gerai di Singapura.
Selain itu, ada produk dari Greedysassy yang memodifikasi replika tengkorak. Benda yang identik dengan gothic dan suasana menyeramkan itu dipoles 180 derajat. Warna-warna cerah disapukan di atas tengkorak-tengkorak tersebut. Hasilnya menjadi sungguh berbeda. Lucu dan tampak menarik.
Replika tengkorak dengan berbagai ukuran itu dipajang di atas etalase yang sepenuhnya berbahan resin alias sisa. Potongan besi, kain, serta kayu bekas dimodifikasi dan ditumpuk menjadi etalase apik. Selain Greedysassy, ada Beneath The Roses yang membuat aksesori keren dari "sampah" perkakas seperti mur dan baut.
Venue yang makin luas serta produk yang makin berkualitas dan variatif membuat pengunjung betah dan pasti gemas untuk berbelanja.
SELAMA ini produk lokal sering dipandang sebelah mata dengan stigma kualitas buruk dan tak mampu bersaing dengan brand kelas dunia. Di Brightspot
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara