Dipenjara Sebulan Karena Ciuman
Minggu, 04 April 2010 – 16:26 WIB
DUBAI - Pengadilan di Uni Emirat Arab telah menjatuhkan hukuman penjara terhadap sepasang kekasih asal Inggris gara-gara berciuman di restauran. Ayman Najafi and Charlotte Adams-keduanya berusia 20 tahunan- Minggu (4/4) ini dijatuhi hukuman penjara selama sebulan oleh pengadilan tingkat banding atas dasar tuduhan berciuman dengan penuh nafsu di depan umum. Meski Dubai yang kosmopolitan dikenal menerapkan etika paling longgar ketimbang negeri-negeri di Teluk Persia lainnya, namun pihak berwenang tetap bersikap tegas dalam hal sopan santun. Misalnya, pemerintah Dubai secara tegas mendorong sanksi bagi siapapun yang mengenakan pakaian terlalu minim ataupun para pelanggar aturan lalu lintas.
Najafi adalah karyawan sebuah perusahaan pemasaran di Dubai, sementara Adams tengah berkunjung ke negeri Muslim yang terkenal dengan pantai berbentuk palem dan menara pencakar langitnya itu. Najafi dan Adams memang membantah saling berciuman dengan penuh nafsu karena hanya ciuman pipi.
Baca Juga:
Namun seperti diberitakan Associated Press, keduanya ditangkap pada November lalu dan diadili atas dasar tuduhan berperilaku tidak senonoh di depan umum dan mengonsumsi minuman beralkohol. Seorang perempuan Arab yang tengah makan di restoran bersama anaknya, merasa terganggu dengan ulan Najafi dan Adams dan melaporkannya ke pihak berwenang. Keduanya akan segera dideportasi begitu masa menjelani hukumannya berakhir.
Baca Juga:
DUBAI - Pengadilan di Uni Emirat Arab telah menjatuhkan hukuman penjara terhadap sepasang kekasih asal Inggris gara-gara berciuman di restauran.
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer