Dipenuhi Wajah Lama, Partai Baru Bakal Hadapi Tantangan-Tantangan Ini
jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan pemilu menjadi penentu dalam sistem demokrasi Indonesia sebagai sarana pergantian kekuasaan dan kepemimpinan nasional lima tahun sekali.
Antusiasme partai politik baru yang menghiasi pendaftaran di KPU menandai dimulainya kompetisi untuk mendapatkan atensi publik dalam meraih kekuasaan politik legislatif maupun eksekutif.
Menanggapi hal tersebut Direktur Eksekutif Trust Indonesia Azhari Ardinal mengatakan bahwa yang menarik untuk dicermati dari puluhan partai baru yang mendaftar, ternyata digawangi oleh wajah-wajah lama.
"Tidak ada yang salah dari fenomena ini, namun yang mesti diingat bahwa pilihan politik masyarakat hari ini adalah reaksi terhadap kekecewaannya di masa yang lampau dan harapannya di masa yang akan datang," katanya kepada wartawan, Selasa (2/8).
"Sehingga mendapatkan kembali kepercayaan publik adalah tujuan utama dari setiap partai politik yang mendaftar di KPU," sambungnya.
Azhari juga menambahkan kalau berdasarkan hasil riset Trust Indonesia tahun ini menempatkan partai politik pada lembaga negara pada tingkat kepercayaan paling rendah.
"Ini adalah tantangan serius bagi setiap partai baru yang notabene digawangi oleh wajah lama untuk membuktikan diferensiasinya dengan partai yang sudah eksis lama. Karena jelas akan terjadi irisan basis massa dengan partai induknya secara langsung maupun tidak langsung," paparnya.
Dikatakan Azhari bahwa wajah lama seperti nama Amien Rais dengan Partai Ummat, Anis Matts dengan partai Gelora, Farhat Abbas dengan Pandai, Agus Jabo dengan Prima dan yang lainnya.
Azhari Ardinal mengatakan bahwa yang menarik untuk dicermati dari puluhan partai baru yang mendaftar, ternyata digawangi oleh wajah-wajah lama
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- MPR RI Berperan Penting jaga Stabilitas Demokrasi di Indonesia
- Mardiono: Kader PPP Menyalahkan Kekurangan Logistik Pas Kalah Pemilu 2024
- Partisipasi Pilkada Jakarta Menurun, Pengamat Sebut Parpol Gagal