Diperkirakan, 60 Persen Terumbu Karang di Indonesia Rusak
jpnn.com - JAKARTA - Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin (MSDC-Unhas), berencana melakukan pendataan kondisi ekosistem terumbu karang di Kota Makassar di Pulau Barrang Lompo, Barrang Caddi, dan Samalona, 7-9 November 2014.
Ketua MSDC-Unhas, Syamsu Rizal, mengatakan, kegiatan pendataan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan terumbu karang yang terjadi. Setelah pendataan diharapkan dilakukan upaya-upaya pelestarian.
"Di Indonesia, terumbu karang tersebar hampir di seluruh kepulauan yang berjumlah 17.508 dengan garis pantai lebih kurang 81.000 kilometer. Luas terumbu karang diperkirakan mencapai 75.000 km persegi, yang terletak di 371 lokasi. Lebih dari 60 persen mengalami kerusakan," ujarnya dalam pesan elektronik yang diterima, Minggu (19/10).
Menurut Syamsu, metode pemantauan yang dilakukan adalah Reef Check. Pemantauan ini didesain sedemikian rupa, sehingga memungkinkan bagi semua kalangan untuk melakukan pemantauan dan pendataan.
Hal tersebut diamini Ketua Panitia Reef Check 2014, Vicky Al’Fiqri. Menurutnya, dari kegiatan identifikasi, nantinya mereka akan menyusun database kondisi terumbu karang, ikan karang dan biota asosiasi sesuai metode Reef Check.
"Metode yang akan dipakai sangat mudah. Kami berharap semua kalangan dapat terlibat dalam kegiatan ini. Bagi yang berminat silahkan datang ke sekretariat kami di kampus Unhas," katanya. (gir/jpnn)
JAKARTA - Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin (MSDC-Unhas), berencana melakukan pendataan kondisi ekosistem terumbu karang di Kota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Waspada! Kepala BMKG Sebut Indonesia Masuk Periode La Nina
- 5 Berita Terpopuler: BKN Ungkap Penyebab Kelulusan PPPK Tahap 1 Tertunda, Ada Proses yang Ditutup, Banyak Pertanyaan
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Halalin Luncurkan Sistem Pembelajaran Sertifikasi Halal Berbasis Digital, Buka Peluang Kerja Baru