Diperlukan Komitmen Kelistrikan
Senin, 01 Desember 2008 – 10:30 WIB
JAKARTA-Pemerintah diminta tetap memiliki komitmen yang tinggi untuk membangun kelistrikan nasional, terutama untuk mewujudkan rasio elektrifikasi mencapai 100 persen. Hal itu dikatakan Ketua Presidium Masyarakat Energi dan Mineral Indonesia (MEMI), A. Supriatna.
Menurut dia, pembangunan prasarana kelistrikan harus terus berjalan termasuk di antaranya percepatan pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batubara sebesar 10 ribu MW. Selain untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, lanjutnya, komitmen pembangunan kelistrikan nasional juga untuk melayani pertumbuhan permintaan listrik yang mencapai sekitar tujuh persen per tahun.
Baca Juga:
Untuk itu, Supriatna meminta Pemerintah tidak mengubah asumsi besaran subsidi listrik pada 2009 sebesar Rp 60,43 triliun. Bila subsidi yang diterima kurang dari itu, dia khawatir akan beresiko proyeksi pembangunan pengadaan listrik tidak tercapai.
Selain itu menurutnya, pengurangan subsidi juga akan menghambat pencapaian Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), yaitu berupa program penambahan kapasitas listrik serta pembangunan jaringan. “Secara sederhana, pembangunan listrik 10 ribu MW akan terhambat. Akibatnya, daftar rakyat yang belum kebagian listrik juga akan makin panjang," ujar A. Supriatna.
JAKARTA-Pemerintah diminta tetap memiliki komitmen yang tinggi untuk membangun kelistrikan nasional, terutama untuk mewujudkan rasio elektrifikasi
BERITA TERKAIT
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II, Pemkot Bengkulu Buka 2.394 Formasi
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Memastikan Pilkada Berjalan Lancar, Irjen Iqbal Tinjau TPS di Pekanbaru
- Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada, Anggota Polres MBD Berjalan Kaki 3 Jam