Dipicu Ulayat, Warga Lubukbulang-Siguntur Bentrok
Tidak berapa lama kemudian aparat polisi dari Polres Dharmasraya, Polsek Pulaupunjung, dan Polsek Kotoagung sampai di TKP.
Kepala Jorong Lubukbulang Edi Saroni menyebut, beberapa warga yang menjadi korban pemukulan yakni An, Alui, Tamam, dan Jamalus.
Sekretaris Wali Nagari Siguntur, Edison, berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Ini hanyalah salah paham. Kami berharap persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan karena antara orang Lubukbulang dengan orang Siguntur saling kenal. Kami juga berharap persoalan ini tidak sampai ke ranah hukum," imbuhnya.
Kapolres Dharmasraya AKBP Bondan Witjaksono melalui Kapolsek Pulaupunjung AKP Ary Sulistio Nugraha, menjelaskan peristiwa ini dipicu karena salah paham antara masyarakat Nagari Siguntur dengan masyarakat Jorong Lubukbulang, Nagari Gunung Selasih.
Mereka saling klaim bahwa tanah ulayat yang berada di batas Siguntur dengan Lubukbulang tersebut merupakan tanah ulayat mereka masing-masing.
Versi ninik mamak dan masyarakat Jorong Lubukbulang, seperti disebutkan kapolsek, bahwa tanah ulayat Jorong Lubukbulang telah banyak yang digarap dan dikuasai masyarakat Siguntur.
Sehingga masyarakat Lubukbulang ingin mengambil kembali tanah ulayat tersebut dari masyarakat Siguntur dengan cara merintis lahan tersebut.
DHARMASRAYA - Sekelompok masyarakat di Jorong Lubukbulang, Nagari Gunung Selasih, Kecamatan Pulaupunjung, terlibat bentrok dengan masyarakat di Nagari
- Aksi Polisi Seberangi Sungai Sambil Bawa Laras Panjang Saat Tangkap Perusak Hutan Lindung di Riau
- Mulai 4 Februari, 80 Puskesmas di Kota Bandung Siap Layani MCU Gratis
- Kapal Tanker Bawa Minyak Sawit Mentah Terdampar di Pamekasan, 6 ABK Dievakuasi
- Gelar Aksi Damai, Guru Honorer R2-R3 Minta Pemprov Banten Menyelesaikan Formasi PPPK
- 1 Juta Butir Obat Terlarang Disita di Bandung, 11 Orang Jadi Tersangka
- Info dari Sekda Soal Pembayaran THR 2024 Guru PAI Lombok Tengah