Dipicu Ulayat, Warga Lubukbulang-Siguntur Bentrok

Tidak berapa lama kemudian aparat polisi dari Polres Dharmasraya, Polsek Pulaupunjung, dan Polsek Kotoagung sampai di TKP.
Kepala Jorong Lubukbulang Edi Saroni menyebut, beberapa warga yang menjadi korban pemukulan yakni An, Alui, Tamam, dan Jamalus.
Sekretaris Wali Nagari Siguntur, Edison, berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Ini hanyalah salah paham. Kami berharap persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan karena antara orang Lubukbulang dengan orang Siguntur saling kenal. Kami juga berharap persoalan ini tidak sampai ke ranah hukum," imbuhnya.
Kapolres Dharmasraya AKBP Bondan Witjaksono melalui Kapolsek Pulaupunjung AKP Ary Sulistio Nugraha, menjelaskan peristiwa ini dipicu karena salah paham antara masyarakat Nagari Siguntur dengan masyarakat Jorong Lubukbulang, Nagari Gunung Selasih.
Mereka saling klaim bahwa tanah ulayat yang berada di batas Siguntur dengan Lubukbulang tersebut merupakan tanah ulayat mereka masing-masing.
Versi ninik mamak dan masyarakat Jorong Lubukbulang, seperti disebutkan kapolsek, bahwa tanah ulayat Jorong Lubukbulang telah banyak yang digarap dan dikuasai masyarakat Siguntur.
Sehingga masyarakat Lubukbulang ingin mengambil kembali tanah ulayat tersebut dari masyarakat Siguntur dengan cara merintis lahan tersebut.
DHARMASRAYA - Sekelompok masyarakat di Jorong Lubukbulang, Nagari Gunung Selasih, Kecamatan Pulaupunjung, terlibat bentrok dengan masyarakat di Nagari
- Kapolda Riau Copot Kapolsek Bukit Raya Gegara Aksi Brutal Debt Collector
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Oknum Guru PPPK di Lombok Timur Dipecat, Ini Sebabnya
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus