Diplomasi Tinju

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Diplomasi Tinju
Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (kanan) menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Saudi Royal Court/HO via REUTERS/as

Kekuatan modal bisa dengan mudah mengalahkan idealisme. 

Itulah yang sekarang dilakukan oleh Joe Biden. 

Sikapnya yang keras terhadap Saudi ternyata hanya bagian dari jualan kampanye untuk menangguk suara. 

Setelah menang dan menjadi presiden, Biden dengan mudah menjilat ludahnya sendiri. 

Posisi Amerika sekarang terdesak dari berbagai sudut. 

Perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan membawa krisis energi di seluruh dunia yang juga dirasakan oleh Amerika. 

Tidak ada pilihan lain bagi Biden kecuali harus sowan ke KSA dan meminta bantuan supaya produksi minyak Saudi ditingkatkan untuk mengatasi kekurangan suplai akibat perang. 

Semula Biden masih ingin menjaga harga diri dengan mengatakan hanya akan berunding dengan Raja Salman sebagai counterpart-nya. 

Diplomasi Tinju yang dipamerkan Joe Biden dan Pangeran MBS ini sarat makna dan simbol politik. Pertemuan Biden dengan MBS dikecam keras oleh para aktivis HAM.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News