Diplomat Harus Kuasai Geopolitik Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan, para diplomat yang merupakan representasi Indonesia harus benar-benar mengerti peta geopolitik tanah air.
Dengan demikian, para diplomat bisa memberikan penjelasan yang tepat ketika ada masalah yang menghantam Indonesia.
Salah satunya terkait masalah penanganan maupun penanggulangan radikalisme dan terorisme.
Suhardi menyampaikannya di depan para diplomat senior yang mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fungsional Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) angkatan ke-60 2018, Kamis (18/10).
“Mereka-mereka ini sebagai duta Indonesia untuk menjadi menjadi mediator kita dengan dunia. Mereka ini tentuya dipersiapkan untuk menempati pos-pos berikutnya,” kata Suhardi.
Dia menjelaskan, pihaknya merasa perlu menyampaikan pesan maupun isu yang berkaitan dengan terorisme kepada para peserta Sesparlu itu.
Dengan demikian, para diplomat senior itu bisa menjadi mediator maupun fasilitator terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah.
Suhardi Alius mengatakan, para diplomat yang merupakan representasi Indonesia harus benar-benar mengerti peta geopolitik tanah air.
- Dilantik Jadi Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Fokus pada Perkembangan Teknologi
- Merasa Ditipu Mafia Tanah, Diplomat Indonesia Menuntut Keadilan
- Universitas Budi Luhur Gelar Simulasi jadi Diplomat untuk Tingkat SMA/SMK
- Diplomat Tiongkok Ini Mendadak Beken Gegara Terlibat Baku Hantam di Dua Negara
- Diplomat Tiongkok Jadi Sorotan Setelah Terlibat Baku Hantam di Inggris
- Gelar Jakarta Geopolitical Forum 2022, Lemhannas Jalankan Mandat Bung Karno