Diplomat Inggris Ungkap Pembongkaran Kubah dan Menara Masjid Bersejarah di Tiongkok
Wakil Dubes Inggris untuk Tiongkok Christina Scott menanggapi terjadinya pembongkaran kubah dan menara masjid di Tiongkok barat, sehingga kembali menarik perhatian pada isu penindasan terhadap minoritas Muslim di negara itu.
Melalui sebuah posting di media sosial minggu ini, Christina Scott mengomentari foto Masjid Dongguan yang ada dalam buku panduan wisata, dan kondisi masjid itu sekarang.
"Buku panduan wisata sudah ketinggalan zaman. Ada ajakan mengunjungi Masjid Raya Dongguan. Jadi saya pun ke sana. Namun masjid itu ditutup karena renovasi yang tampaknya menghilangkan kubah dan menara," tulis Christina.
Salah satu komentar menyebut, "Ketika saya berada di sana pada bulan Juli, menaranya masih terlihat."
Postingan ini mendapat beberapa balasan berupa foto-foto masjid itu dengan kubah hijau besar dan dua menara tinggi, perpaduan arsitektur Islam dan Tiongkok tradisional.
Masjid Dongguan — masjid tertua di provinsi Qinghai, dekat wilayah Xinjiang — dibangun pada abad ke-14 di era Dinasti Ming.
Christina juga mengaku melihat simbol bulan sabit Islam telah dihilangkan dari masjid lain di daerah itu.
Perubahan pada bentuk arsitektur masjid terjadi di tengah penindasan yang sedang berlangsung terhadap minoritas Muslim dan komunitas agama lainnya di bawah program "Sinoisasi" agama yang dijalankan Partai Komunis Tiongkok (PKC).
Wakil Dubes Inggris untuk Tiongkok menanggapi terjadinya pembongkaran kubah dan menara masjid di Tiongkok barat dan mengaitkan dengan penindasan terhadap minoritas Muslim di Tiongkok
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Abdullah Listrik
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Tembus Kerupuk
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter