Diplomat Inggris Ungkap Pembongkaran Kubah dan Menara Masjid Bersejarah di Tiongkok
"Ini telah terjadi di seluruh negeri, dan tidak hanya dalam kaitannya dengan bangunan keagamaan," jelasnya.
Laporan Australian Strategic Policy Institute tahun 2020 memperkirakan sekitar 16.000 masjid di Xinjiang telah dihancurkan sejak 2017.
Pemerintah Tiongkok membantah laporan tersebut sebagai "rumor".
"Masjid-masjid dengan "arsitektur Arab yang indah" sekarang melebihi jumlah sekolah di beberapa daerah miskin di Tiongkok," tulis Xi Wuyi dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok di media sosial Weibo.
Profesor Xi mengatakan pembangunan masjid semakin banyak dilakukan di daerah terbelakang di Tiongkok barat, yang didanai oleh negara-negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Kuwait.
Pihak berwenang Tiongkok mengatakan negaranya kini memiliki "lebih banyak masjid per kapita daripada kebanyak an negara Muslim".
Namun demikian, Presiden Xi Jinping telah mendorong pengembangan "agama dengan karakteristik Tiongkok".
Inggris dituding ingin permalukan Tiongkok
Sejak 2017, pemerintah Tiongkok telah dituduh melakukan pelanggaran HAM melalui penahanan massal, kerja paksa, dan pengawasan warga di Xinjang.
Wakil Dubes Inggris untuk Tiongkok menanggapi terjadinya pembongkaran kubah dan menara masjid di Tiongkok barat dan mengaitkan dengan penindasan terhadap minoritas Muslim di Tiongkok
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Wanita Global
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis