Diplomat Jangan Seperti Penjaga Toko
Kamis, 06 Oktober 2011 – 09:10 WIB

Diplomat Jangan Seperti Penjaga Toko
JAKARTA - Komisi IX DPR RI mengkritisi sikap diplomat yang lebih banyak santai di kantor perwakilan. Harusnya, sebagai perpanjangan tangan pemerintah di luar negeri, diplomat harus turun ke lapangan memantau langsung permasalahan yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI). "Kepada setiap diplomat, selalu saya tegaskan jangan hanya ngendon di kantor perwakilan saja. Usahakan 80 persen waktunya dihabiskan di luar kantor," tegasnya.
"Merasa dirinya penting, seorang diplomat paling "malas" turun lapangan untuk memantau masalah WNI di luar negeri terutama TKI," kata Arif Mahardi, anggota Komisi IX DPR RI dalam rapat dengar pendapat dengan pejabat eselon satu Kemenlu dan Kemenakertrans, Rabu (5/10).
Baca Juga:
Menanggapi hal itu, Dirjen Protokol dan Konsuler Kemenlu Lutfi Rauf mengatakan, pihaknya telah mengubah sistem perekrutan dan penempatan diplomat di luar negeri. Seorang diplomat, yang dulunya banyak diam di tempat kini harus turun lapangan sesering mungkin. Tujuannya adalah memperluas network dengan berbagai pihak.
Baca Juga:
JAKARTA - Komisi IX DPR RI mengkritisi sikap diplomat yang lebih banyak santai di kantor perwakilan. Harusnya, sebagai perpanjangan tangan pemerintah
BERITA TERKAIT
- Seminar dan Workshop Mukjizat Al-Qur’an 2025: Menyingkap Bukti dan Menggali Teori
- Kongres Demokrat, AHY Terharu Mengenang Renville Antonio
- Revisi KUHAP, Akademisi FHUI Sebut Penguatan Dominus Litis Meningkatkan Efektivitas Gakkum
- Kades Kohod & 3 Tersangka Lain Ditahan Bareskrim
- Tokoh Masyarakat: Mau Ramadan, Jangan Saling Serang Soal Pagar Laut Tangerang
- Versi Pimpinan Komisi VI, Danantara Bakal Dikelola Profesional dan Bisa Diaudit