Diplomat Jepang yang Cantik Itu Bermarga Marpaung
Dia dan suaminya yang bermarga Marpaung menikah di sebuah gereja di Jepang. Keluarganya mengenakan kimono, sedangkan keluarga sang suami memakai kebaya dan ulos. Sang pendeta yang dipilih asli orang Jepang, tapi bisa berbahasa Batak dan Inggris.
Menurut perempuan yang kini tinggal di Embong Malang, Surabaya, itu, banyak tantangan untuk mengenalkan Jepang. Selama ini banyak orang yang menganggap orang Jepang itu kaku. Padahal, banyak juga yang gaul.
Namun, dia mengakui orang Jepang memang pekerja keras. Tidak jarang, mereka masih bekerja pada hari libur. ”Ada pemahaman, banyak istirahat nggak bagus. Sudah selesai mencapai sesuatu, masih pengin meraih lagi. Cita-cita tinggi,” ujarnya.
Semangat itulah yang ingin ditularkan Kaori kepada generasi muda di Surabaya. Urusan makanan, Kaori suka dengan masakan Nusantara. Favoritnya adalah pecel, gado-gado, dan lontong balap.
Berpisah dengan orang tua terkadang membuat Kaori kangen Jepang. Dia hanya bisa pulang setahun sekali. Strateginya, dia mengajak orang tuanya mengunjungi Jakarta.
”Papa merasa nostalgia. Penuh sepeda motor dan macet seperti Jepang masa lalu. Tapi, seperti saya, Papa juga yakin Indonesia berkembang. Makanya, saya ingin terus berbuat untuk Jepang dan Indonesia,” tuturnya. (muniroh/ayi/awa/jpnn)
Untuk melancarkan tugasnya, Konsul muda dan cantik dari Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Jawa Timur, Kaori Morohira kini belajar bahasa Jawa.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408