Diplomat Tiongkok Ini Mendadak Beken Gegara Terlibat Baku Hantam di Dua Negara

Dua staf mengenakan seragam anti huru-hara termasuk rompi dan helm.
Para pengunjuk rasa bereaksi marah dan kemudian terjadi bentrokan.
Konsulat Tiongkok mengatakan salah seorang pengunjuk rasa "mencekik leher salah seorang staf" dan "untuk membantu membebaskan staf tersebut, yang lain berusaha menarik dia masuk ke dalam wilayah konsulat".
Namun dua video lain memberikan gambaran yang berbeda. Pejabat Tiongkok tampak jelas menyeret seorang pengunjuk rasa, belakangan diketahui bernama Bob Chan, masuk ke dalam wilayah konsulat kemudian terlihat ditendang dan dipukuli.
Polisi Inggris lalu masuk ke gedung konsulat untuk membawa Bob keluar.
Konsulat Tiongkok mengeluarkan rekaman mengenai kejadian dari kamera CCTV dan mengatakan apa yang dilakukan diplomat mereka adalah untuk melindungi diri dari pengunjuk rasa yang berbuat kekerasan.
Graeme Smith dari Australian National University mengatakan ada perbedaan maupun persamaan dari kedua insiden di Suva dan Manhester tersebut.
"Dua peristiwa ini menunjukkan perwakilan Tiongkok di luar negeri sudah diberi izin untuk menggunakan kekerasan demi mempertahankan integritas teritorial Tiongkok, bahkan ketika ancaman dalam bentuk poster oleh pengunjuk rasa dan kue yang didekorasi dengan bendera Taiwan," katanya kepada ABC.
Seorang diplomat Tiongkok menjadi sorotan setelah dua kali terlibat baku hantam di Inggris dan Fiji
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya