Dipotong Pakai Cusa, Harus Rapi dan Tidak Berdarah

Dipotong Pakai Cusa, Harus Rapi dan Tidak Berdarah
OPERASI - Tim dokter RSUD dr Soetomo Surabaya di ruang operasi donor, memperhatikan cara pemotongan hingga pencucian liver dan penutupan perut pasien. Foto: Nany Wijaya/Jawa Pos.
Keempat orang itu melaksanakan tugasnya dalam posisi berdiri. Dan mereka akan terus berdiri selama operasi, yang rata-rata memakan waktu delapan jam. Selain mereka, ada seorang dokter ahli anestesi yang duduk tak jauh dari kepala pasien. Selama operasi, posisi duduk dan berdirinya di situ terus. Sebab, semua peralatan dan obat-obatan yang jadi tanggung jawabnya ada di sekitar kepala pasien.

Dan seorang perawat stand by, yang tugasnya mengambilkan tambahan cairan, obat, albumin, kasa steril, instrumen bedah, dan lain-lain. Biasanya, dia itu dibutuhkan pada awal pembedahan dan di tengah-tengahnya.

Tak ada yang istimewa pada tahap yang sangat awal tersebut. Cara menyayatnya pun standar. Karena itu, kami geser ke ruang sebelah, di mana donor berada. Bapak itu akan ditransplan dengan liver dari donor hidup yang kabarnya adalah anak kandungnya.

Setiap ruang operasi di lantai 13 itu memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Tidak terlalu luas, tapi tampak modern dan mewah karena dinding dan plafonnya berlapis bahan semacam epoxy berwarna abu-abu muda agak kehijauan. Begitu pula lantainya yang berwarna biru terang. Pintunya memakai sistem geser, yang bisa menutup secara otomatis. Untuk membukanya, cukup dengan menyentuhkan ujung sandal ke kotak stainless steel di ujung bawah bingkai pintu.

Tepat sekali mantan CEO Jawa Pos yang kini menjadi Dirut PLN, Dahlan Iskan, menganjurkan tim liver transplant RSUD dr Soetomo Surabaya agar belajar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News