Dipotong Pakai Cusa, Harus Rapi dan Tidak Berdarah

Dipotong Pakai Cusa, Harus Rapi dan Tidak Berdarah
OPERASI - Tim dokter RSUD dr Soetomo Surabaya di ruang operasi donor, memperhatikan cara pemotongan hingga pencucian liver dan penutupan perut pasien. Foto: Nany Wijaya/Jawa Pos.
Dengan dipasangnya plastik itu, berakhir sudah proses persiapan. Dan dimulailah tindakan pembedahan. Tiga dokter yang melapisi seragam operasinya dengan gaun operasi disposable (sekali pakai) berlengan panjang, yang steril dan tahan air, mengambil posisi di kiri dan kanan pasien. Yang ada di kanan pasien, tempat di mana liver berada, adalah kapten pembedahan. Sedangkan dua yang di kiri yang membantu.

Sebelum ketiganya mengambil posisi, perawat yang bertugas melayani kebutuhan pisau, gunting, jarum, dan sejenisnya lebih dulu memposisikan diri. Secara bertahap dan hati-hati, dokter mulai menyayat perut donor dengan irisan melintang dari pinggang kanan depan hingga pinggang kiri depan. Irisan itu tidak lurus, melainkan agak melengkung ke arah uluhati.

Untuk memudahkan pemotongan livernya, dokter lantas menambah bukaan perut dengan melakukan irisan tambahan di tengah irisan tadi, vertikal ke arah uluhati.

Bagian perut yang sudah terbuka tersebut lantas dikuakkan menggunakan retractor. Alat dari besi steril itu berbentuk lempengan pengait, yang bertumpu pada pipa-pipa tipis yang dirangkai di atas dada pasien. Kaki alat tersebut menempel dengan bantuan baut-baut kecil ke kaki meja operasi.

Tepat sekali mantan CEO Jawa Pos yang kini menjadi Dirut PLN, Dahlan Iskan, menganjurkan tim liver transplant RSUD dr Soetomo Surabaya agar belajar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News