Diprediksi, Harga Beras Genjot Inflasi di 2011

Solusinya Petani Harus Dimanjakan

Diprediksi, Harga Beras Genjot Inflasi di 2011
Diprediksi, Harga Beras Genjot Inflasi di 2011
"Satu-satunya cara dan tidak ada cara lain, pemerintah harus memanjakan petani dalam negeri agar mau bersemangat memproduksi beras. Para petani harus diperjuangkan mendapat berbagai kemudahan untuk menghasilkan komoditi beras. Intinya harus all out maksimal bagi kepentingan petani," kata Rusman.

Pemerintah, lanjut Rusman, harus mewaspadai terus meningkatnya harga-harga barang ditingkat internasional. Bahkan katanya dalam barang ekspor dan impor, tidak ada satu jenis barangpun yang mengalami penurunan. Jika pemerintah tidak berhati-hati menyikapi kondisi ketahanan pangan dan harga barang internasional, maka dampaknya akan terasa nyata di tengah masyarakat. "Saat ini saja, upah buruh atau petani sudah termakan inflasi. Secara persentasi memang upah buruh naik tapi secara riil Rupiah turun," kata Rusman.

Dari data BPS, upah nominal harian buruh tani nasional pada Desember 2010 memang naik sedikit sebesar 0,22 persen dari upah buruh tani pada November 2010. Yakni dari Rp38.494 menjadi Rp38.577 per hari. Namun secara riil sesungguhnya upah buruh tani ini mengalami penurunan 0,94 persen karena upah riil dihitung berdasarkan upah nominal atau Indeks Harga Kumulatif (IHK) umum perkotaan.

"Makanya dalam beberapa waktu kedepan ini,kami akan melakukan pengecekan dilapangan. Khususnya untuk mengetahui penyebab naiknya harga beras. Karena produksi kita menunjukkan surplus tapi harga terus saja naik. Kita mau tahu, ini sebenarnya karena apa," tegas Rusman.

JAKARTA--Harga beras di 2010 yang tidak bisa dikendalikan pemerintah menjadi penyumbang terbesar tingginya inflasi di akhir tahun. Kondisi yang sama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News