Diprotes Rakyat, Korea Selatan Longgarkan Aturan Jaga Jarak

Menjelang liburan Tahun Baru Imlek, puluhan juta orang Korea biasanya bepergian ke seluruh negeri. Liburan dimulai pada 11 Februari.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 7 kematian baru dan 451 kasus baru pada hari Rabu, dengan total 1.448 kematian dan 79.762 kasus secara keseluruhan.
Sebelumnya, Otoritas Korea Selatan berupaya menahan penularan COVID-19 yang berpusat di lingkungan sekolah-sekolah Kristen seiring dengan terjadinya lonjakan kasus baru--yang menjauhkan negara itu dari berakhirnya gelombang ketiga pandemi.
Sejumlah 297 kasus terlacak berkaitan dengan enam gereja dan sekolah yang dikelola oleh organisasi Kristen, kata pejabat kesehatan senior Korea Selatan, Yoon Tae-ho, dalam pemaparan media.
Lebih dari 100 kasus dikonfirmasi dalam semalam di antara orang-orang yang terkait dengan sebuah gereja dan sekolahnya di Gwangju, yang berjarak sekitar 270 kilometer dari Ibu Kota Seoul, menurut keterangan resmi. Sementara 171 kasus lainnya terkait dengan sekolah di Daejeon sejak 17 Januari.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDA) menyebut bahwa wabah di sekolah Kristen di Daejeon telah muncul beberapa lama sebelum akhirnya terdeteksi. (ant/dil/jpnn)
Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun pada Kamis memerintahkan perubahan pedoman jarak sosial dalam upaya untuk memenangkan dukungan publik yang lebih besar
Redaktur & Reporter : Adil
- Shin Tae Yong Ditunjuk Menjadi Waketum Federasi Sepak Bola Korsel
- Prabowo Berkata Begini soal Demo Penolakan Revisi UU TNI
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump
- Laga Perdana Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Tidak Gentar Lawan Korea Selatan
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- Tolak RUU TNI, Pedemo Sandingkan Foto Prabowo dengan Tulisan 'Orba Strikes Back'