Diragukan Menyodomi, Pemuda Iran Terancam Dieksekusi

Diragukan Menyodomi, Pemuda Iran Terancam Dieksekusi
Diragukan Menyodomi, Pemuda Iran Terancam Dieksekusi
Sementara Mostafaei awalnya menulis surat terbuka tentang kasus Hamidi untuk menyorot eksekusi pelanggar anak-anak. Tetapi dua minggu yang lalu istri Mostafaei, Fereshteh Halimi, ditangkap dan ditahan dalam kurungan tersendiri dalam penjara Evin Teheran tanpa tuduhan apapun sampai tadi malam.

Mostafaei melarikan diri ke Turki, di mana ia ditangkap karena memasuki negara itu secara ilegal. Pada Jumat (6/8) lalu, otoritas Turki melepaskannya setelah adanya intervensi dari para diplomat Uni Eropa.

Mostafaei telah berulangkali menyatakan kekhawatiran keselamatan istrinya. "Mereka telah mengambil dia sebagai sandera; itu sama saja penculikan," katanya kepada Observer. "Coba lihat apa yang terjadi pada istri saya dan lihatlah kesalahan dan kegagalan sistem hukum Iran, khususnya terhadap Ebrahim Hamidi dan Sakineh Mohammadi Ashtiani, yang tengah menunggu eksekusi atas dasar tuduhan palsu," tambahnya.

Mostafaei, yang kantornya di Teheran kini ditutup, diketahui telah menyelamatkan setidaknya 50 orang dari eksekusi selama karirnya. Banyak klien Mostafaie merupakan remaja. Seorang klien baru-baru ini, Ali Mahin-Torabi, 21 tahun, dibebaskan pada bulan Juli setelah upaya Mostafaei untuk meringankan hukuman mati-nya.

TEHERAN - Seorang pemuda Iran berusia 18 tahun, Ebrahim Hamidi, akan menghadapi eksekusi atas tuduhan perbuatan homoseksualitas. Hamidi yang bukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News