Dirdik Kejagung Tak Tahu Ada Tersangka Lain Divestasi KPC
Jumat, 09 November 2012 – 21:41 WIB

Dirdik Kejagung Tak Tahu Ada Tersangka Lain Divestasi KPC
Saat pengalihan dana hasil divestasi saham KPC senilai Rp 576 miliar tahun 2004, Abdal dan Bahrid menjabat Ketua DPRD Kutim. Sementara Bahrid hanyalah anggota DPRD Kutim. Keempatnya disangka korupsi karena menerima dan atau menyetujui pengalihan hak membeli saham KPC sebesar 18,6 persen milik Pemkab Kutim ke KTE. Padahal mereka tahu pengalihan tersebut tanpa rapat paripurna DPRD Kutim.
Kesalahan lain, meski tahu KTE merupakan perusahaan baru dan tak punya dana membeli saham KPC, Abdal dkk tetap menyetujui penjualan dan penggunaan dana hasil penjualan saham KPC ke KTE.
Sementara untuk evaluasi hasil pemeriksaan Awang di Samarinda, Arnold menambahkan, pihaknya belum bisa menargetkan waktu penyelesaiannya. Hal lain yang menentukan kasus Awang dilanjutkan atau dihentikan adalah putusan kasasi atas Anung dan Apidian yang hingga kini belum keluar.
Terpisah, Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan (JAM Was) Marwan Effendy mengaku memberikan perhatian khusus terhadap penuntasan kasus korupsi divestasi saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) terutama yang melibatkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Itukan dulu terkendala izin dari Presiden. Sekarang kan nggak ada lagi sejak ada putusan MK. Kalau masih lambat juga akan kita cek (supervisi)," kata Marwan.(pra/jpnn)
JAKARTA - Empat tersangka kasus korupsi divestasi saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) dari DPRD Kutai Timur (Kutim) tak jelas nasibnya. Direktur Penyidikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Fraksi PAN DPR Bagikan 3.000 Paket Sembako, Warga dan Ojol Terima Manfaat
- Soal Imunitas Jaksa, BEM FH UBK Sebut Ada Potensi Penyalahgunaan Wewenang
- 2 Anak Buah Surya Paloh Kompak Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Alasannya Sama
- Abdul Gani Kasuba Meninggal Dunia, KPK Koordinasi dengan JPU untuk Tindak Lanjut Kasus
- 310 Sekolah Dapat Pembekalan Mitigasi Bencana Selama Ramadan
- Pemerintah dan DPR RI Pastikan Mantan Pekerja PT Sritex Akan Menerima Hak-haknya