Direktur CIA: Lokasi Nuklir Pakistan Tak Diketahui
Selasa, 19 Mei 2009 – 13:47 WIB

NUKLIR - Salah satu peluru kendali kebanggaan Pakistan, bernama Shaheen II, yang disebut-sebut mampu membawa hululedak nuklir, telah diperlihatkan kepada khalayak sekaligus dipamerkan pada dunia dalam berbagai kesempatan sejak beberapa waktu lalu. Foto: Anjum Naveed/AP.
LOS ANGELES - Direktur CIA (badan intelijen AS, Red), Leon Panetta, mengutarakan Senin (18/5) waktu setempat, bahwa AS tidak atau belum mengetahui satupun lokasi persenjataan nuklir Pakistan. Namun ia tetap merasa yakin bahwa negara Asia Selatan tersebut menyimpannya di tempat rahasia.
Pernyataan ini disampaikan Panetta beberapa hari setelah salah seorang tokoh penting militer AS berbicara kepada Kongres, bahwa (sudah) ada bukti-bukti soal keberadaan sistem dan hululedak senjata nuklir Pakistan. Pakistan sendiri sebaliknya, telah memberi pernyataan yang membantahnya.
Sang Direktur CIA ditanyai tentang hal itu dalam sebuah forum yang digelar oleh institusi Dewan Pasifik untuk Kebijakan Internasional. "Kita tidak punya, terus terang, kemampuan intelijen untuk mengetahui di mana semua (persenjataan) itu berada," kata Panetta, sambil menambahkan bahwa AS tetap saja yakin kalau pemerintah Pakistan memiliki "pendekatan yang sangat aman dalam melindungi (keberadaan) persenjataan tersebut".
Pengamanan itulah, menurut Panetta pula, yang kini tengah difokuskan untuk diawasi oleh AS. "Hal terakhir yang kita inginkan adalah Taliban memiliki akses terhadap persenjataan nuklir di Pakistan tersebut," tambahnya.
LOS ANGELES - Direktur CIA (badan intelijen AS, Red), Leon Panetta, mengutarakan Senin (18/5) waktu setempat, bahwa AS tidak atau belum mengetahui
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza