Direktur Eksekutif Energy Watch Pertanyakan Iktikad Mantan AMT

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mempertanyakan sikap mantan awak mobil tangki (AMT) yang tidak menyambut tawaran dari PT Garda Utama Nasional (GUN).
“PT GUN sudah memberi solusi menjadikan mereka sebagai karyawan lagi," kata Mamit, Sabtu (26/1).
Sebelumnya PT GUN sudah melakukan mediasi dengan mantan AMT. Mediasi itu juga dihadiri beberapa pihak.
Di antaranya, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik dan Asisten Deputi Humas Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Sekretariat Negara RI Faisal Fahmi, perwakilan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Utara.
Mamit juga menilai tuntutan mantan AMT menjadi karyawan PT Pertamina Patra Niaga yang merupakan anak usaha PT Pertamina tidak tepat.
Sebab, mantan AMT sama sekali tidak terkait dengan Pertamina. Mereka adalah mantan karyawan PT GUN yang notabene merupakan perusahaan vendor Pertamina dalam penyediaan jasa AMT.
"Jadi, tidak bisa dilakukan penaikan status menjadi karyawan tetap oleh PT Pertamina Patra Niaga. Kalau mau menuntut menjadi karyawan tetap, pada perusahaan vendor Pertamina,” kata Mamit.
Dia pun tidak menepis dugaan adanya politisasi dalam aksi demonstrasi yang dilakukan mantan AMT di depan Istana Merdeka, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mempertanyakan sikap mantan awak mobil tangki (AMT) yang tidak menyambut tawaran dari PT Garda Utama Nasional (GUN).
- Pertamina Pastikan Layanan Distribusi Energi Selama Ramadan hingga Idulfitri Lancar
- Jelang Mudik Lebaran, Pertamina Turunkan Harga Avtur di 37 Bandara
- Koalisi Sipil Yakin Kepemimpinan Baru di Pertamina Bisa Perbaiki Tata Kelola Perusahaan
- Dirut Pertamina Minta Maaf ke Masyarakat: Kami akan Bekerja Lebih Baik Lagi
- Peduli Kemajuan Bangsa, PIS Berperan Aktif dalam Program Relawan Bakti BUMN di Desa Bayan
- Dipo Nusantara DPR Dorong Pertamina Reformasi Tata Kelola untuk Kembalikan Kepercayaan Publik