Direktur HAI Desak KPK Segera Tindak Lanjuti Aduan Soal Gratifikasi di KPU DKI Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Haidar Alwi Institut (HAI) Samdri Rumanama mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menindaklanjuti aduan masyarakat soal dugaan gratifikasi seorang anggota KPU DKI Jakarta.
"Saya mendesak KPK agar segera menindaklanjuti aduan masyarakat tersebut sebagai wujud komitmen KPK dalam pemberantasan korupsi dan gratifikasi," kata Samdri Rumanama kepada awak media, Minggu (14/7).
Menurutnya, citra KPK bakal memburuk apabila lembaga antirasuah lamban menindaklanjuti aduan masyarakat.
Terlebih lagi, KPK lambat mengusut aduan masyarakat yang memiliki temuan lapangan kuat soal pemanfaatan jabatan.
"Kok, lama, sih, respons KPK, padahal oknum anggota KPU DKI Jakarta itu sudah ada identitasnya," kata Samdri.
Dia mengatakan KPK perlu bergerak cepat mengusut dugaan penerimaan gratifikasi demi menciptakan iklim demokrasi.
"Saya berharap KPK bisa menuntaskan masalah ini agar tercipta pemilihan umum khususnya di wilayah DKI Jakarta damai dan bersih," ujar Samdri.
Sebelumnya, seorang anggota KPU Jakarta berinisial DW dilaporkan ke KPK karena diduga menerima gratifikasi.
Direktur Haidar Alwi Institut (HAI) Samdri Rumanama mendesak KPK menindaklanjuti aduan masyarakat soal dugaan gratifikasi seorang anggota KPU Jakarta. Kenapa?
- Aliansi Pemuda Minta Kasus Harun Masiku-Hasto Diusut Tuntas
- Usut Kasus Korupsi Investasi, KPK Panggil eks Dirut PT Taspen Iqbal Lantaro
- Kasus Korupsi Lahan, KPK Panggil Dirut Hutama Karya Budi Harto
- KPK Bakal Panggil Ulang Sekjen PDIP
- Ronny PDIP Sebut Hasto Belum Bisa Penuhi Panggilan KPK Hari Ini, Alasannya?
- Ada Agenda yang Terjadwal di PDIP, Hasto Minta Pemeriksaan KPK Ditunda